, ,

Disbun Sulbar Monitoring Penyaluran Bibit Kakao di Polewali Mandar

oleh -96 Dilihat
oleh

Ruang Polewali – Disbun Sulbar Monitoring Penyaluran Bibit Kakao di Polewali Mandar Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Sulawesi Barat melakukan kegiatan monitoring penyaluran bibit kakao di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sabtu (14/9). Langkah ini dilakukan untuk memastikan distribusi bantuan pemerintah berjalan sesuai prosedur, tepat sasaran, dan memberikan dampak nyata bagi peningkatan produktivitas perkebunan kakao di daerah.


Inspektorat Sulbar Turun Lapangan, Awasi Penyaluran Ribuan Bibit Kakao dan Pupuk untuk Petani Polewali Mandar

baca juga:Update Korban Banjir di Nagekeo NTT: 6 Orang Tewas, 3 Hilang

Kakao, Komoditas Unggulan Sulbar

Sulawesi Barat sejak lama dikenal sebagai salah satu sentra kakao di Indonesia. Data Dinas Perkebunan menunjukkan, luas areal kakao di Sulbar mencapai puluhan ribu hektare dengan Polman sebagai salah satu penyumbang terbesar.

“Kakao adalah komoditas strategis bagi perekonomian Sulbar, khususnya petani di Polman. Karena itu, bantuan bibit unggul ini diharapkan bisa mendorong peningkatan kualitas dan hasil produksi,” ujar Kepala Disbun Sulbar, saat meninjau langsung penyaluran bibit.


Pastikan Penyaluran Sesuai Prosedur

Dalam monitoring tersebut, tim Disbun Sulbar memeriksa sejumlah titik lokasi penyaluran, mulai dari gudang penyimpanan hingga lahan kelompok tani penerima. Petugas memastikan bibit yang disalurkan sesuai standar, sehat, serta dalam kondisi baik untuk ditanam.

“Kami tidak ingin ada bibit yang rusak atau tidak sesuai spesifikasi. Oleh karena itu, kami turun langsung ke lapangan, bertemu kelompok tani, dan memastikan bantuan benar-benar diterima oleh mereka yang berhak,” jelas Kepala Bidang Tanaman Perkebunan Disbun Sulbar.


Antusiasme Petani

Sejumlah petani di Kecamatan Anreapi dan Binuang yang menerima bibit menyampaikan rasa syukur atas program ini. Mereka menilai bibit unggul yang dibagikan akan membantu peremajaan kebun kakao yang sebagian besar sudah berusia tua dan kurang produktif.

“Kebun saya sudah berumur lebih dari 20 tahun, hasilnya makin sedikit. Dengan adanya bibit baru ini, kami berharap bisa kembali panen lebih banyak. Kakao adalah tumpuan hidup keluarga kami,” ungkap Hasan (47), petani kakao asal Desa Riso.


Dukungan untuk Peningkatan Produksi

Disbun Sulbar menegaskan bahwa program bantuan bibit kakao tidak berdiri sendiri. Pemerintah juga menyiapkan pendampingan teknis berupa pelatihan budidaya, pemeliharaan tanaman, hingga teknik pascapanen. Tujuannya agar petani tidak hanya menanam, tetapi juga mampu menghasilkan biji kakao berkualitas ekspor.

“Kami ingin kakao Sulbar kembali berjaya di pasar nasional bahkan internasional. Kuncinya ada pada kualitas bibit, perawatan kebun, dan manajemen pascapanen,” kata Kepala Disbun Sulbar.


Tantangan dan Harapan

Meski demikian, masih ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi, seperti serangan hama, keterbatasan akses pupuk, hingga fluktuasi harga kakao di pasar dunia. Oleh sebab itu, monitoring tidak hanya berhenti pada distribusi, tetapi juga dilanjutkan dengan evaluasi menyeluruh terhadap perkembangan tanaman di lapangan.

“Kami berharap petani benar-benar menjaga dan memanfaatkan bibit ini. Pemerintah akan terus memantau agar program tidak berhenti hanya pada penyaluran, tetapi sampai memberikan hasil nyata bagi peningkatan kesejahteraan,” tegas perwakilan Disbun.


Penutup

Kegiatan monitoring penyaluran bibit kakao di Polewali Mandar menunjukkan komitmen Disbun Sulbar dalam mendukung sektor perkebunan sebagai penopang ekonomi masyarakat. Dengan dukungan bibit unggul, pendampingan teknis, dan pengawasan ketat, diharapkan kakao Sulbar kembali bangkit sebagai komoditas andalan yang mengangkat kesejahteraan petani.

Shoppe Mall

No More Posts Available.

No more pages to load.