Polewali Mandar, Sulawesi Barat – Ribuan pasang mata tertuju ke Pantai Bahari Polewali Mandar (Polman), Sabtu (21/8), saat Sandeq Silumba 2025 resmi dilepaskan. Tradisi maritim yang sarat filosofi ini tidak hanya menjadi ajang kebanggaan masyarakat Mandar, tetapi juga menjadi magnet wisata budaya yang selalu ditunggu-tunggu setiap tahunnya.
Pelepasan Meriah di Tengah Antusiasme Warga
Acara pelepasan berlangsung meriah dengan iringan tarian tradisional, musik khas Mandar, hingga atraksi budaya yang menambah semarak suasana. Sejak pagi, masyarakat sudah memadati area Pantai Bahari untuk menyaksikan langsung momen bersejarah ini.
“Ini adalah warisan leluhur yang harus terus dijaga. Bagi masyarakat Mandar, sandeq tidak hanya berfungsi sebagai alat transportasi laut, tetapi juga memiliki nilai filosofi tentang keberanian, ketekunan, dan kecintaan terhadap laut.
Dalam tradisi Silumba, para pelaut Mandar mengarungi laut menggunakan sandeq untuk menunjukkan kehebatan dan kemampuan bertahan menghadapi ombak besar.
Ajang Budaya dan Pariwisata
Kegiatan Sandeq Silumba 2025 tidak hanya menjadi pelestarian budaya, tetapi juga strategi promosi wisata Sulawesi Barat. Ribuan wisatawan domestik maupun mancanegara turut hadir, menjadikan acara ini sebagai salah satu kalender budaya unggulan di Indonesia timur.
Baca juga: Tak Ada Agenda Pemda, Mantan Bupati Polman Inisiatif Gelar Lomba Seni Meriahkan Kemerdekaan
“Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kunjungan wisata dan memperkuat identitas Mandar sebagai daerah maritim,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Sulbar.
Antusiasme Generasi Muda
Menariknya, tahun ini banyak generasi muda yang terlibat langsung dalam kegiatan, baik sebagai pelaut muda, relawan, maupun pengisi acara seni. Hal ini menandakan bahwa tradisi Sandeq tetap hidup dan diwariskan lintas generasi.
“Saya bangga bisa ikut serta, karena ini bukan hanya hiburan, tapi juga cara kami menghormati leluhur,” ungkap salah satu peserta muda.
Harapan untuk Tahun-Tahun Mendatang
Sandeq bukan sekadar tradisi, melainkan identitas yang melekat dalam kehidupan masyarakat pesisir Mandar.
