Ruang Polewali – Putusan Hakim Dinilai tak Adil, Puluhan Warga Wonomulyo Geruduk PN Polewali Suasana tegang terjadi di Pengadilan Negeri (PN) Polewali, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Senin (29/9/2025). Puluhan warga dari Kecamatan Wonomulyo mendatangi gedung pengadilan sebagai bentuk protes terhadap putusan hakim yang mereka nilai tidak adil.
Warga yang datang beramai-ramai membawa spanduk dan berorasi menuntut keadilan. Mereka menilai keputusan majelis hakim dalam sebuah perkara perdata yang melibatkan warga Wonomulyo cenderung merugikan pihak masyarakat kecil.
“Kami datang ke sini untuk menyuarakan ketidakadilan. Putusan ini berat sebelah, kami menuntut hakim agar benar-benar melihat fakta di lapangan,” ujar salah satu perwakilan warga saat ditemui di depan PN Polewali.
Situasi di Lokasi
Aksi warga mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian. Meski sempat terjadi adu argumen antara peserta aksi dan aparat, situasi secara umum masih terkendali. Warga hanya bertahan di halaman pengadilan dan menolak untuk membubarkan diri sebelum ada penjelasan dari pihak PN Polewali.
Tuntutan Warga
Dalam aksinya, massa menyampaikan tiga tuntutan utama:
-
Meminta PN Polewali menjelaskan secara terbuka dasar pertimbangan putusan hakim.
-
Menuntut transparansi proses hukum agar masyarakat tidak merasa dibohongi.
-
Meminta aparat penegak hukum lebih berpihak kepada keadilan substantif, bukan sekadar formalitas hukum.
“Kami tidak melawan hukum, tapi kami ingin hukum ditegakkan dengan benar. Jangan sampai rakyat kecil selalu jadi korban,” kata seorang tokoh masyarakat Wonomulyo.
Tanggapan Pengadilan
“Kami menghargai aspirasi masyarakat. Namun sesuai mekanisme hukum, jika ada pihak yang tidak puas dengan putusan, tersedia upaya hukum banding,” ujar perwakilan PN.
Kondisi Pasca Aksi
Setelah mendapat penjelasan, sebagian besar massa akhirnya membubarkan diri dengan tertib. Meski begitu, warga Wonomulyo berjanji akan terus mengawal kasus tersebut, bahkan siap mengajukan banding atau langkah hukum lain.
Aksi ini menjadi sorotan publik di Polewali Mandar, sekaligus menegaskan bahwa transparansi dan keadilan hukum masih menjadi isu krusial yang kerap memicu gejolak di masyarakat.