Ruang Polewali – KLB Campak Ditetapkan di Polewali Mandar, 14 Kasus dan Satu Anak Meninggal Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) campak setelah ditemukan 14 kasus dalam beberapa pekan terakhir. Dari jumlah tersebut, satu anak dilaporkan meninggal dunia.
baca juga: Beasiswa liputan pendidikan untuk jurnalis Indonesia dari Tanoto Foundation
Penetapan KLB diumumkan pada setelah hasil investigasi tim kesehatan di lapangan menunjukkan peningkatan signifikan kasus campak di sejumlah kecamatan.
“Kami menetapkan KLB karena jumlah kasus campak melebihi ambang batas dan sudah menimbulkan kematian. Saat ini ada 14 kasus yang terkonfirmasi, dengan satu kasus meninggal dunia,” kata Kepala Dinas Kesehatan Polewali Mandar.
Sebaran Kasus
Kasus campak dilaporkan tersebar di beberapa wilayah, mayoritas di desa-desa dengan cakupan imunisasi rendah. Tim kesehatan setempat masih terus melakukan penelusuran kontak dan surveilans aktif untuk mendeteksi kemungkinan tambahan kasus.
“Anak-anak yang belum mendapat imunisasi campak lebih berisiko terjangkit. Karena itu, pemetaan wilayah rentan sedang kami lakukan,” tambah pejabat Dinkes.
Respons Cepat Pemerintah
Sebagai langkah darurat, Dinas Kesehatan Polewali Mandar bersama Puskesmas melakukan:
-
Imunisasi massal di wilayah terdampak.
-
Edukasi kesehatan kepada orang tua mengenai pentingnya vaksinasi.
-
Isolasi kasus yang terkonfirmasi untuk mencegah penularan lebih luas.
Selain itu, rumah sakit rujukan disiagakan untuk menangani pasien dengan gejala berat.
Kematian Anak Jadi Perhatian Serius
Kematian seorang anak akibat campak menjadi alarm bagi semua pihak.
Imbauan untuk Masyarakat
Campak termasuk penyakit menular yang bisa menyebar dengan cepat di tengah masyarakat bila tidak dicegah dengan vaksinasi.
“Kami minta seluruh masyarakat ikut serta dalam program imunisasi tambahan. Ini demi keselamatan anak-anak kita,” tegas Bupati Polewali Mandar.
Dukungan Pemerintah Provinsi dan Pusat
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat bersama Kementerian Kesehatan telah menyatakan dukungan penuh.
“Campak bukan penyakit ringan.
Kesimpulan:
Kasus ini menjadi pengingat pentingnya imunisasi lengkap sebagai perlindungan utama bagi anak-anak dari penyakit berbahaya.